Skip to main content

Posts

Showing posts from 2016

Hijab

Saya ingat sekali kapan pertama kali akhirnya saya memutuskan untuk menutup aurat saya tepat sehari setelah Bapak saya berulang tahun yaitu tanggal 7 Juni 2015. Saya masih ingat sekali momen tersebut. Dari malamnya saya sudah merasa gusar, kenapa? Karena seminggu dari hari itu saya diwisuda. Saya ingin sekali di saat wisuda, saya mengenakan hijab. Karena saya ingin foto saya diwisuda dipajang. Saya takut kalau saya belum berhijab saat itu, suatu saat saya tidak bisa memperlihatkan foto wisuda saya. Alasan yang cetek sekali memang. Tapi sebenernya jauh dari itu alasannya.  Alasan yang utama memang saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Saya berkewajiban untuk menutupi aurat tubuh saya sesuai dengan perintah-Nya. Bahkan saya sudah punya niatan dari awal-awal saya mulai kuliah. Tapi entah kenapa malah saya menunda sebegitu-lamanya hingga saya mengakhiri masa kuliah saya. Tapi better late than never. Alasan lainnya lagi adalah saya tidak ingin menjadi alasan bagi ayah saya untuk

Menuju Operasi Amandel (Tonsilitis)

Ada orang yang bilang kalau mau sakit yang enak yaudah sakit amandel aja, abis operasi bisa enak makan es krim yang banyak. Nah awalnya jauh sebelum detik-detik operasi amandel juga kepikiran begitu. Wah asyik dong bisa makan es krim yang banyak. Saya senang banget makan es krim karena saya tau saya saat itu nggak bisa bebas makan es krim. Kalau kebanyakan makan minum yang dingin begitu biasanya langsung demam. Tapi setelah saya menjalani operasi tonsilitis alias amandel, wah buang-buang jauh deh pemikiran abis operasi enak bisa makan es krim. Karena apa? Boro-boro makan es krim yang lembut itu enak, mau nelan air liur aja sakit coooy. Jadi sekarang kalau ada yang bilang sakit amandel itu enak, saya bakalan nyinyir. Iya dia belum ngerasain, lah saya yang ngerasain, yang tahu sakitnya kayak apa hahaha. Oke kali ini mau bagi-bagi cerita tentang pengalaman operasi amandel yang lalu. Tapi kayaknya udah basi banget ya? Secara operasinya udah bulan Agustus lalu, tapi karena udah janji ya

Pesan Untuk Kamu, Siapapun Itu

Kali ini saya lagi rajin (lebih bisa disebut iseng sih) baca blognya Adhitya Mulya. Blognya cukup menginspirasi sekali terutama pembahasan tentang parenting -nya. Karena memang dari semenjak dulu (mungkin saat SMA lebih tepatnya), jauh di dalam lubuk hati saya menanamkan untuk bisa mendidik anak-anak saya dengan baik. Saya ingin sekali menjadi seorang ibu yang punya banyak waktu untuk mendengarkan anak saya bercerita, melihat anak-anak saya bertumbuh dan berkembang, dan segalanya tentang anak dan suami saya. Saya berharap suatu saat nanti bisa membagi waktu dengan baik untuk bisa melakukan segalanya. Dalam blog Adhitya Mulya, dia lebih membagikan pengalaman-pengalamannya dalam mengasuh anak juga literatur-literatur yang pernah dia baca. Saya jadi semakin tertarik untuk mencari literatur-literatur tentang parenting guide . Mumpung saya belum berkeluarga dan memiliki anak, masih ada waktu untuk saya memutuskan dan melihat bagaimana cara terbaik untuk membesarkan anak. Tentu saya ngg

Tentang Kamu

Novel baru milik Tere Liye yang baru saja diluncurkan tahun ini membawa angin segar dari beberapa novel lainnya. Hal pertama yang membuat saya tertarik untuk membaca buku ini adalah sampul luar dari novel ini. Hanya ada gambar sepatu di sampul tersebut. Nampak sederhana namun elegan. Dari beberapa novel milik Tere Liye yang saya baca, sejauh ini Tentang Kamu ini menjadi novel favorit saya. Walaupun memang saya belum membaca semua novelnya, masih segelintir saja yang saya baca. Novel ini berbeda sekali dengan novel Tere Liye yang terakhir saya beli yaitu Hujan. Tentang Kamu ini lebih terasa nyata dan dekat dengan kehidupan kita. Novel ini menceritakan dua kehidupan tokoh yaitu Zaman Zulkarnaen dan Sri Ningsih. Walaupun kehidupan Sri Ningsih terasa lebih kental. Mengisahkan tentang betapa sulitnya kehidupan yang harus dilalui Sri Ningsih bahkan semenjak dia dilahirkan ke dunia. Lika-liku kehidupan yang harus dia lalui itu membuat Sri Ningsih tumbuh menjadi sosok yang kuat. Soso

Mitos Dibalik Halaman Persembahan Skripsi

Dulu teman saya pernah bilang hati-hati kalau menuliskan nama pacar di halaman persembahan skripsi. Konon katanya, biasanya yang menuliskan nama kekasih di halaman tersebut kebanyakan hubungannya tidak bertahan lama alias rentan berakhir. Karena sudah banyak contoh yang kejadian. Bahkan teman saya menyebutkan beberapa nama kakak tingkat yang di halaman skripsinya menyebutkan nama kekasihnya dan berakhir putus. Karena omongam teman saya itu, saya sempat maju mundur untuk menyebutkan nama dia di halaman persembahan skripsi saya. Awalnya saya hanya menyebutkan ucapan terimakasih untuk Bapak Ibu dan kedua kakak saya. Karena memang masih terpengaruh oleh perkataan teman saya. Tapi setelah terus berpikir, saya kok tega-teganya nggak menuliskan nama dia ya. Sedangkan peran dia dalam kehidupan saya saat itu memang cukup besar. Hari-hari saya diwarnai oleh dia, bahkan dia juga banyak membantu saya dalam urusan skripsi dari hal terkecil hingga hal yang menyulitkan. Jadi yaudah aku menambahk

Cinta Monyet

Berani-beraninya ya saya nulis tentang hal ini hahaha. Yaudahlah ya toh juga saya udah nggak punya perasaan apapun sama cinta monyet saya kala itu. Malem-malem gini saya masih susah tidur jadi yaudah iseng nulis di blog, dan ini mungkin bisa menghibur kegalauan saya biar ga nangis berlarut-larut karena masalah yang itu-itu aja. Siapa tau juga "mas-mas" yang ngerasa baca dan kegeeran hahaha. Kalau sampai itu terjadi, itu sih di luar kendali saya ya hahaha. Gara-gara waktu itu sempat blogwalking ke blognya Pramugalau , dia bercerita tentang cinta monyetnya. Saya terinspirasi pengen nulis itu juga jadinya. Saya nggak tau kenapa kok istilahnya disebut dengan cinta monyet ya. Apa mungkin monyet itu bukan hewan yang setia dengan pasangannya kali ya? Jadi kesannya main-main gitu. Kalau dulu adik kos saya malah mengistilahkannya dengan "Cinta Semut". Tapi saya lebih setuju sih dengan istilah itu, kan semut itu makhluk yang kecil jadi itu cinta-cintaan atau sayang-sayan

Kuliner Sekitar Kampus UNS SOLO Part 2

Nah sekarang lanjut lagi ya, warung-warung makan yang bisa dijadikan alternatif pilihan buat mahasiswa-mahasiswa yang ada di sekitar UNS Solo. Langsung aku sambung yaaa, cek sebelumnya : 7. Ayam Penyet Mesem Nah ini bagi kamu yang suka banget makan pedes, Warung Mesem ini bisa dijadikan alternatif loh. Menu makanannya sih standar layaknya warung penyetan lain ya, ada tempe, ayam, lele begitu. Tapi yang bikin nyooos itu sambel penyetnyaaaa. Bahkan kamu bisa pesan nambah sambalnya, kalau dulu nambah sambal itu cuma nambah bayar Rp 1.000 loh. Tapi nggak tau juga kalau sekarang. Di sini juga tersedia paket murah yang isinya lengkap sama Es Teh. Oh iya pilihan ayamnya juga ada yang tulang lunak, jadi bisa dilahap semua deh setulang-tulangnya. Setahu aku Warung Mesem ini ada dua yang letaknya di daerah Ngoresan semua, antara lain sebelum Minimarket Asgros dan yang satu ada di sekitar Warung Bu Pur. 8. Penyetan Jepun (Penyetean Bandung) Nah ini sih menu makannya masih sama sekitar

SOLO (SERBA-SERBI KULINER SEKITAR KAMPUS UNS)

Aaaah kalau udah disebutkan empat huruf yang merangkai nama sebuah kota itu, tiba-tiba hati jadi membuncah senang dan antusias. Kota Solo ini memang bukan kota kelahiran atau kota asalku. Tapi kota Solo masuk ke dalam daftar kota favorit di antara beberapa kota di Indonesia yang pernah aku tinggali. Aku memang belum paham Solo sedemikian baiknya ya, tapi at least di kota ini ada kenangan yang tergambar selama kurang lebih 5 tahun saya singgahi. Banyak hal manis dan pahit yang terjadi di kota ini. Dari awalnya yang aku nggak begitu suka karena harus kuliah di kota yang bukan tempat impian aku. Karena jujur dulu selepas SMA, lebih pengen kuliah di Jogja, ada banyak teman di Jogja sana. Biasa problematika anak SMA banget yang nggak pengen pisah sama temen-temen SMA-nya. Sampai akhirnya, malah jadi betah dan kangen banget sama kota Solo. Sebenernya yang bikin Solo indah itu selain dari suasana kotanya, yang terpenting adalah orang-orang yang menemani kehidupanku di dalam Solo. Dari te

Back Agaaaaaaaiiiiiin!!

Aaaah akhirnya kembali setelah hiatus cukup lama. Padahal baru beberapa bulan yang lalu beli domain biar nama blog-nya pakai nama sendiri. Nah dengan begitu biar semakin semangat buat ngeblog. Tapi apalah daya saya ya yang belum bisa ruting ngeblog gara-gara sibuk berbagai macam hal. Sok sibuk banget ya hahaha. Ya flashback  beberapa bulan ini memang cukup tersita waktu sih, dari yang operasi, kontrol ke RS, masa recovery , bolak-balik Jakarta terus ya demi sesuatu yang baik. Yah jadi begitulah antara sibuk, capek, dan juga mager buat ngeblog. Sebenernya nggak tau kali ini mau posting apa, ya mengalir ajalah ya. Mungkin curhatan nggak penting saya tentang harus bolak-balik Jakarta-Rumah. Yup, di bulan September yang lalu itu bahkan saya bisa bolak-balik sebanyak 3 kali kalau nggak salah. Capek? Jujur capek banget! Kenapa dibela-belain balik? Ya karena mau periksa ke dokter. Masalah abis operasi? Bukan. Adalah sesuatu yang udah aku rasakan cukup lama, dan baru berani periksa setelah m

The Journals!

Jadi ceritanya aku punya resolusi dadakan, yaitu merekam kejadian sehari-hari yang aku alami. Sekarang lagi pengen menulis banyak hal, jadi semacam bikin diary gitu. Aku rasa aku butuh diary or journal or something like that. Fungsinya buat apa? Semacam bantuan untuk mengingatkan hal-hal apa yang terjadi di dalam kehidupan aku. Aku sadar kalau ingatan aku nggak bakalan bisa mengingat hal-hal detail sejernih mungkin. Mungkin iya bisa inget tapi nggak secara detail, misal: hari dan tanggal, kejadian detailnya. Nah jadi sekarang lagi pengen nulis diary, nggak hanya di blog aja tapi juga beneran nulis di buku gitu. Iya kayak berasa anak kecil yang baru kenal diary, hahaha itu sih pengalaman pribadi ya. Waktu SD aku sempat menulis-nulis diary gitu, dan diary-nya masih ada sampai sekarang. Tapi geli aja kalau dibaca sekarang, malu bin geli deh bacanya hahaha. Kebanyakan sih standar yang dituliskan ya apa-apa yang dialami sama anak SD pada masanya. Nulis tentang teman, cinta monyet, keluarga,

The Wedding Day Dream

Dialog dini hari banget yak. Karena emang lagi belum bisa tidur, masih megang laptop dan pengen nulis jadi begini deh ya hasil iseng-isengnya (padahal lagi minum obat loh). Kenapa tiba-tiba ngomongin pernikahan gini, Sa? Aseliiii random banget hahaha. Galau nikah? Nggak juga sih. Karena untuk saat ini emang belum memprioritaskan "nikah" di umur aku yang udah 24 tahun ini (ketahuan udah tua ya, hahaha). Seloooooow meeen, seloooooow!! Hahaha Ngangkat tema ini sebenarnya mungkin karena banyak pancingan dari orang-orang di sekitar aku yang seumuran aku bahkan di bawah usia aku udah pada banyak yang menghelat pesta pernikahan. Bahkan udah ada yang punya bayi-bayi lucu, uuuuh utuk-utuk. Baru sadar aja kayaknya di geng SMP aku, cuman aku yang belum nikah. Ah asikin aja, masih banyak yang harus disiapkan deh menurutku. Nanti deh di waktu yang tepat dengan orang yang tepat pilihan Allah. Insha Allah :) Oke ngomongin tentang pernikahan impian nih ye, pernikahan impian aku itu sekar

Review Pembalut Kain

Setiap bulannya biasanya kaum perempuan kedatangan tamu yang menjadi suatu siklus rutin. Tamu yang datang ini seringnya bikin para perempuan gelisah dan gundah gulana. Hampir sebagian perempuan biasanya mengalami perubahan mood yang drastis (itu kenapa perempuan sering bete kalau lagi menjelang ataupun saat datang bulan). Nah untuk saya sendiri, tanda-tanda yang sedikit mengesalkan kalau tamu tersebut hendak datang antara lain: nafsu makan super duper meningkat ga bisa dikontrol, pengen makan makanan yang pedes banget, kadang muncul bete terus, sensitif banget (bawaannya pengen nangis terus), ada beberapa bagian tubuh yang sakit, kram di bagian paha (nggak tahu apakah banyak perempuan yang mengalaminya juga atau nggak), dan puncaknya adalah sakit perut yang cukup luar biasa yang dirasakan saat sehari sebelum atau hari pertama menstruasi. Kalau sakit perut itu wajar dirasakan oleh sebagian perempuan. Memang ada perempuan yang nggak merasakan apa-apa saat datang bulan, seperti yang