Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2016

Hijab

Saya ingat sekali kapan pertama kali akhirnya saya memutuskan untuk menutup aurat saya tepat sehari setelah Bapak saya berulang tahun yaitu tanggal 7 Juni 2015. Saya masih ingat sekali momen tersebut. Dari malamnya saya sudah merasa gusar, kenapa? Karena seminggu dari hari itu saya diwisuda. Saya ingin sekali di saat wisuda, saya mengenakan hijab. Karena saya ingin foto saya diwisuda dipajang. Saya takut kalau saya belum berhijab saat itu, suatu saat saya tidak bisa memperlihatkan foto wisuda saya. Alasan yang cetek sekali memang. Tapi sebenernya jauh dari itu alasannya.  Alasan yang utama memang saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Saya berkewajiban untuk menutupi aurat tubuh saya sesuai dengan perintah-Nya. Bahkan saya sudah punya niatan dari awal-awal saya mulai kuliah. Tapi entah kenapa malah saya menunda sebegitu-lamanya hingga saya mengakhiri masa kuliah saya. Tapi better late than never. Alasan lainnya lagi adalah saya tidak ingin menjadi alasan bagi ayah saya untuk

Menuju Operasi Amandel (Tonsilitis)

Ada orang yang bilang kalau mau sakit yang enak yaudah sakit amandel aja, abis operasi bisa enak makan es krim yang banyak. Nah awalnya jauh sebelum detik-detik operasi amandel juga kepikiran begitu. Wah asyik dong bisa makan es krim yang banyak. Saya senang banget makan es krim karena saya tau saya saat itu nggak bisa bebas makan es krim. Kalau kebanyakan makan minum yang dingin begitu biasanya langsung demam. Tapi setelah saya menjalani operasi tonsilitis alias amandel, wah buang-buang jauh deh pemikiran abis operasi enak bisa makan es krim. Karena apa? Boro-boro makan es krim yang lembut itu enak, mau nelan air liur aja sakit coooy. Jadi sekarang kalau ada yang bilang sakit amandel itu enak, saya bakalan nyinyir. Iya dia belum ngerasain, lah saya yang ngerasain, yang tahu sakitnya kayak apa hahaha. Oke kali ini mau bagi-bagi cerita tentang pengalaman operasi amandel yang lalu. Tapi kayaknya udah basi banget ya? Secara operasinya udah bulan Agustus lalu, tapi karena udah janji ya

Pesan Untuk Kamu, Siapapun Itu

Kali ini saya lagi rajin (lebih bisa disebut iseng sih) baca blognya Adhitya Mulya. Blognya cukup menginspirasi sekali terutama pembahasan tentang parenting -nya. Karena memang dari semenjak dulu (mungkin saat SMA lebih tepatnya), jauh di dalam lubuk hati saya menanamkan untuk bisa mendidik anak-anak saya dengan baik. Saya ingin sekali menjadi seorang ibu yang punya banyak waktu untuk mendengarkan anak saya bercerita, melihat anak-anak saya bertumbuh dan berkembang, dan segalanya tentang anak dan suami saya. Saya berharap suatu saat nanti bisa membagi waktu dengan baik untuk bisa melakukan segalanya. Dalam blog Adhitya Mulya, dia lebih membagikan pengalaman-pengalamannya dalam mengasuh anak juga literatur-literatur yang pernah dia baca. Saya jadi semakin tertarik untuk mencari literatur-literatur tentang parenting guide . Mumpung saya belum berkeluarga dan memiliki anak, masih ada waktu untuk saya memutuskan dan melihat bagaimana cara terbaik untuk membesarkan anak. Tentu saya ngg

Tentang Kamu

Novel baru milik Tere Liye yang baru saja diluncurkan tahun ini membawa angin segar dari beberapa novel lainnya. Hal pertama yang membuat saya tertarik untuk membaca buku ini adalah sampul luar dari novel ini. Hanya ada gambar sepatu di sampul tersebut. Nampak sederhana namun elegan. Dari beberapa novel milik Tere Liye yang saya baca, sejauh ini Tentang Kamu ini menjadi novel favorit saya. Walaupun memang saya belum membaca semua novelnya, masih segelintir saja yang saya baca. Novel ini berbeda sekali dengan novel Tere Liye yang terakhir saya beli yaitu Hujan. Tentang Kamu ini lebih terasa nyata dan dekat dengan kehidupan kita. Novel ini menceritakan dua kehidupan tokoh yaitu Zaman Zulkarnaen dan Sri Ningsih. Walaupun kehidupan Sri Ningsih terasa lebih kental. Mengisahkan tentang betapa sulitnya kehidupan yang harus dilalui Sri Ningsih bahkan semenjak dia dilahirkan ke dunia. Lika-liku kehidupan yang harus dia lalui itu membuat Sri Ningsih tumbuh menjadi sosok yang kuat. Soso