Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

The Charming One

Benar kata Raisa dalam lagu, kalau jatuh hati dan jatuh cinta itu berbeda.  Aku bukan jatuh cinta namun aku jatuh hati Ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir jiwamu Terkagum pada pandangmu...... Sepenggal lirik lagu yang sedang aku alami beberapa waktu lalu. Alkisah, di Medan ini setelah penempatan dapet di Kantor Pusat, aku memilih kosan yang lebih dekat dengan kantor. Karena males nyari, dapet referensi kos dari temen dan juga banyak yang mau ngekos di situ, oke dah setuju aja. Sayangnya memang dapet kosan campur cewek-cowok. Kosan yang tabu ditemukan saat kuliah dulu di Solo, tapi karena waktu itu pernah numpang neduh di kos Kakak yang juga campur jadi memaklumi kalo kosan campur bagi karyawan dan di kota besar itu hal yang lumrah. Di kosan itu dibagi dua kubu, lantai satu untuk cowok, lantai dua untuk cewek, dan cowok ga boleh naik ke lantai dua. Oke, jadi lumayan terjaga juga apalagi untuk mbak-mbak yang berjilbab seperti aku. Nah dari beberapa cowok yang ngekos d

Cetaphil Gentle Skin Cleanser

Ini review produk pertama yang aku tulis, sebenarnya mau bikin di blog lain tapi satu blog aja ga keurus, kok mau nulis di blog lain. Lagian blog ini udah pakai nama aku sendiri, jadi mubadzir kalau ga dioptimalkan. Kulit aku itu tipenya acne prone , jadi memang harus hati-hati untuk pakai suatu produk. Cleanser ini semacam pembersih wajah yang menjadi suatu barang wajib untuk aku gunakan sehari-hari. Sudah beberapa produk cleanser atau facial wash yang aku coba, ada yang cocok, ada juga yang enggak. Tapi semenjak aku menemukan Cetaphil Gentle Skin Cleanser ini, aku jatuh cinta banget sama produk yang satu ini. Sangat cinta, melebihi cintaku padamu, aiiih. Pertama tau produk ini dari berbagai macam beauty blogger maupun vlogger yang review cleanser satu ini, dan review- nya juga kebanyakan bilang ini produk bagus. Awalnya sih ragu-ragu mau nyoba, takut ga cocok dan takut jadi bruntusan juga. Karena sebelum pakai Cetaphi l ini, aku juga sudah menemukan facial wash yang

Membongkar

Akhir-akhir ini aku sering ditunjuk untuk membawakan acara. Berawal dari saat masa induksi, ada beberapa fasilitator yang meminta kami untuk memperkenalkan diri satu per satu. Jadi setiap pegawai memperkenalkan diri menggunakan microphone . Hingga suatu saat ada yang menyadari dan nyeletuk ke aku, "Kak, suara kakak bagus kayak penyiar". Waduh bisa gawat nih pikirku. Dari situlah, anak-anak lain dipengaruhi dengan cerita simpang siur itu, hahaha. Awalnya hanya membawakan acara untuk kalangan internal angkatan sendiri saja, eh malah sekarang kalau ada acara, banyak yang menyebutkan nama aku. Bahkan ada tim marketing -nya yang mempromosikan aku. Nggak banyak yang tau memang kalau dulu aku pernah siaran, lebih tepatnya sih belajar siaran. Waktu SMA, aku pernah ikut audisi (Bukan Indonesian Idol)  menjadi penyiar di salah satu radio favorit anak muda di tempat aku tinggal. Namun sayangnya waktu itu aku gagal. Suatu hari, teman aku cerita kalau radio tempatnya siaran sedang me

Medan.

Dilahirkan di Pulau yang berada di timur Indonesia dan saat ini sedang menetap di bagian barat Indonesia, yakni Medan, Sumatera Utara. Sebenarnya, nggak pernah terpikirkan dan terbayangkan sekalipun berada di kota ini. Kota yang asing bagi aku sendiri. Dan memang pengalaman pertama kali untuk menginjak tanah Sumatera. Kaget? Iya jelas. Culture shock? Tentu. Satu hal yang memang nggak aku sukai adalah, kurang tertibnya di sini. Lampu lalu lintas kadang cuma dianggap sbg hiasan, angka melanggarnya jauh lebih tinggi di sini. Ya walaupun hampir sama dg "Bangjo Ngoresan" (anak UNS tentu tau ini hahaha). Masih belum terbiasa juga dengan perbedaan bahasanya. Yg "semalam" artinya kemarin, kereta itu sepeda motor, mengucapkan "banget" dg kata "kali". Di luar itu semua, aku yakin Sang Pencipta tentu punya maksud lain membawa aku ke sini. Seperti yang pernah dikatakan seseorang, "Pasti Allah punya tujuan lain menyebrangkan kamu ke sini, Sa! Bukan

Menulis dan Bercerita

Entah sejak kapan saya suka menulis. Atau mungkin tulisan saya bisa layak dibaca dengan orang lain. Karena memang kenyataannya, saat ini beberapa tulisan saya sering dimuat di surat kabar. Ya walau tentunya masih disupervisi oleh atasan saya. Dalam beberapa bulan ini, memang salah satu kerjaan saya yaitu menulis, nggak jauh beda dengan jurnalis di luar sana. Saya juga nggak tahu apakah tulisan saya memang sudah layak dinikmati oleh orang lain. Saya masih sering merasa tulisan saya masih sangat ringan dan enteng, jauh berbeda dengan tulisan orang lai yang memang sudah piawai. Tapi di luar itu, saya bersyukur atas kemampuan yang saya miliki, yang mungkin banyak orang yang juga tidak banyak diberkahi kemampuan seperti ini.  Yang saya ingat tetang tulis menulis adalah saya sedikit tertarik menulis karangan saat pelajaran di bangku sekolah dulu. Masih membekas di ingatan saya adalah, saya diminta oleh guru saya untuk mengikuti lomba Mapel Bahasa Idonesia. Hanya saya yang diminta un