Skip to main content

The Charming One

Benar kata Raisa dalam lagu, kalau jatuh hati dan jatuh cinta itu berbeda. 

Aku bukan jatuh cinta namun aku jatuh hati
Ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir jiwamu
Terkagum pada pandangmu......

Sepenggal lirik lagu yang sedang aku alami beberapa waktu lalu. Alkisah, di Medan ini setelah penempatan dapet di Kantor Pusat, aku memilih kosan yang lebih dekat dengan kantor. Karena males nyari, dapet referensi kos dari temen dan juga banyak yang mau ngekos di situ, oke dah setuju aja. Sayangnya memang dapet kosan campur cewek-cowok. Kosan yang tabu ditemukan saat kuliah dulu di Solo, tapi karena waktu itu pernah numpang neduh di kos Kakak yang juga campur jadi memaklumi kalo kosan campur bagi karyawan dan di kota besar itu hal yang lumrah.

Di kosan itu dibagi dua kubu, lantai satu untuk cowok, lantai dua untuk cewek, dan cowok ga boleh naik ke lantai dua. Oke, jadi lumayan terjaga juga apalagi untuk mbak-mbak yang berjilbab seperti aku. Nah dari beberapa cowok yang ngekos di situ, ada satu orang Mas (panggilan untuk dia) yang cukup menarik keingintauanku. Sebut saja dirinya dengan nama Mas Charming. Sebenernya aku tau nama Mas Charming, tapi aku rasa ga etis aja dibuka namanya, eh bahkan digaung-gaungkan begini.

Kalau dikira aku cuma main-main doang sama Mas Charming seperti yang dikira temenku, nggak sepenuhnya betul sih. Ada rasa kagum untuk Mas Charming itu, dan aku menyebutnya dengan jatuh hati.

Banyak hal yang membuat dirinya dikagumi. Awal banget yang bikin aku pengen ngerti tentang dia adalah, motor yang parkir di halaman depan dengan plat nomer karesidenan aku tinggal. Kan jadi kepo siapa yang punya, siapa tau bisa jadi teman yang diandalkan di perantauan dengan alasan satu kampung. Usut punya usut, ternyata si Mas Charming itu. Sekian lama di satu atap bersama, tapi nggak tau namanya. Dan akhirnya hilal muncul, nggak perlu diceritakan gimana aku bisa tau nama lengkapnya, ntar japri aja ya hahaha. Jadi tau juga medsos-nya. 

Mas Charming yang ternyata seumuran dengan aku ini punya hobi olahraga sepertinya, dia juga suka nonton tayangan olahraga di ruang tamu, mungkin every boy like sports. Dia juga baik, sering nawarin makanan (hahaha entah itu sekedar basa-basi aja atau nggak). Suka mengalah, pernah suatu saat aku dan kawan-kawan lagi demen nonton serial korea di TV Kabel yang ada di ruang tamu, karena kami semua males download. Hari itu juga ada pertandingan sepak bola. Aku sih minta izin ke Mas Charming untuk gantian nonton TV, Mas Charming dengan entengnya ngasih kami nonton. Dan dia lebih memilih nonton di dapur dengan TV yang banyak semutnya.

Sayang, Mas Charming medok. Aku awalnya sering illfeel sama orang yang keliatan banget medoknya, tapi setelah mengenal teman seangkatan kerja yang punya kharisma walau sedikit medok jadi berubah pikiran. Kerjaan pun cukup lumayan, Mas Charming kerja di anak usaha BUMN, sayangnya yang bergerak di bidang perbankan, walaupun syariah sih. Sebenernya yang berbau hal seperti itu menjadi simpang siur untuk pandangan hidup aku.

Nah poin plus yang paling penting dari diri Mas Charming adalah, dia menyempatkan waktu untuk sholat berjamaah di Masjid. How loveable he is! Aku dapet cerita dari temenku, dia pernah buru-buru banget abis pulang kantor masuk ke kamar. Dikira mungkin kebelet, eh tau-tau keluar kamar dengan udah ganti pakai sarung dan bergegas ke Masjid. Yang kayak gini ini yang bikin aku terpana, aku sangat mengagumi cowok yang bisa meluangkan waktu untuk sholat tepat waktu dan menunaikannya di Masjid. Dan tau ga, dari segi wajah sebenernya Mas Charming biasa aja, nggak terlalu menonjol. Tapi, rasanya seneng banget kalau liat dia abis pulang sholat jamaah, pakai sarung dan baju koko dengan wajah bersinarnya. Dia ganteng abiiiiiiiis! Memanglah cowok yang baru selesai sholat jamaah itu tingkat kegantengannya langsung naik 1.000% hahaha. Itu jadi alasan utama aku menyebutnya Mas Charming.

Sayang seribu sayang, Mas Charming udah dimutasi di ujung utara Indonesia. Sempat nyesel sih kenapa belum bisa kenal dengan dia biar ada temen buat balik kampung bareng. Aku juga ga yakin Mas Charming tau nama aku, tapi yaudah itu bukan masalah besar. Aku ke dia masih baru sebatas kagum. Bisa dibilang jatuh hati bukan jatuh cinta.

Kenapa aku menuliskan seperti ini? Nggak apa-apa jikalau nanti Mas Charming ditakdirkan untuk jadi jodoh aku, ini menjadi salah satu bukti kalau aku sudah mengaguminya dari awal. Tapi kalaupun nggak ada hubungan apa-apa di antara kami, tulisan ini sebagai pengingat kalau aku pernah jadi pengagum rahasia seseorang hahaha.

Comments

Popular posts from this blog

Menuju Operasi Amandel (Tonsilitis)

Ada orang yang bilang kalau mau sakit yang enak yaudah sakit amandel aja, abis operasi bisa enak makan es krim yang banyak. Nah awalnya jauh sebelum detik-detik operasi amandel juga kepikiran begitu. Wah asyik dong bisa makan es krim yang banyak. Saya senang banget makan es krim karena saya tau saya saat itu nggak bisa bebas makan es krim. Kalau kebanyakan makan minum yang dingin begitu biasanya langsung demam. Tapi setelah saya menjalani operasi tonsilitis alias amandel, wah buang-buang jauh deh pemikiran abis operasi enak bisa makan es krim. Karena apa? Boro-boro makan es krim yang lembut itu enak, mau nelan air liur aja sakit coooy. Jadi sekarang kalau ada yang bilang sakit amandel itu enak, saya bakalan nyinyir. Iya dia belum ngerasain, lah saya yang ngerasain, yang tahu sakitnya kayak apa hahaha. Oke kali ini mau bagi-bagi cerita tentang pengalaman operasi amandel yang lalu. Tapi kayaknya udah basi banget ya? Secara operasinya udah bulan Agustus lalu, tapi karena udah janji ya...

Mitos Dibalik Halaman Persembahan Skripsi

Dulu teman saya pernah bilang hati-hati kalau menuliskan nama pacar di halaman persembahan skripsi. Konon katanya, biasanya yang menuliskan nama kekasih di halaman tersebut kebanyakan hubungannya tidak bertahan lama alias rentan berakhir. Karena sudah banyak contoh yang kejadian. Bahkan teman saya menyebutkan beberapa nama kakak tingkat yang di halaman skripsinya menyebutkan nama kekasihnya dan berakhir putus. Karena omongam teman saya itu, saya sempat maju mundur untuk menyebutkan nama dia di halaman persembahan skripsi saya. Awalnya saya hanya menyebutkan ucapan terimakasih untuk Bapak Ibu dan kedua kakak saya. Karena memang masih terpengaruh oleh perkataan teman saya. Tapi setelah terus berpikir, saya kok tega-teganya nggak menuliskan nama dia ya. Sedangkan peran dia dalam kehidupan saya saat itu memang cukup besar. Hari-hari saya diwarnai oleh dia, bahkan dia juga banyak membantu saya dalam urusan skripsi dari hal terkecil hingga hal yang menyulitkan. Jadi yaudah aku menambahk...

#EdisiNonton : The Road to Red Restaurants List

taken from Netflix Sekarang lagi ketagihan banget nonton drama series Jepang yang edisi Kuliner di Netflix, why should be Netflix? Karena yang emang langganan cuma Netflix doang, itupun dibayarin Kakak, hohoho. Aku baru aja menyelesaikan drama Jepang ini yang judulnya "The Road to Red Restaurants List" di Netflix. Yaelah tidak efektif sekali ya, informasinya diulang-ulang. Drama ini direkomendasikan oleh teman kontrakanku. Karena waktu itu aku juga sempat nonton drama Jepang tentang kuliner gitu, judulnya Izakaya Bottakuri, mungkin ntar aku bikinkan review tersendiri.  Temanku cerita ada drama yang mungkin bisa bikin aku suka, udah direkomendasikan dari tahun 2021 sebenernya karena aku orangnya mageran dan sok sibuk jadi akhirnya baru aku tonton. Thanks to covid, it makes me to stay at home and can't do anything.  Drama ini menyenangkan sekali, mengesankan karena cerita yang dihadirkan itu ringan dan hangat (mengahangatkan hati, ceileh). Menceritakan seorang karyawan kant...