Skip to main content

Kuliner Sekitar Kampus UNS SOLO Part 2

Nah sekarang lanjut lagi ya, warung-warung makan yang bisa dijadikan alternatif pilihan buat mahasiswa-mahasiswa yang ada di sekitar UNS Solo. Langsung aku sambung yaaa, cek sebelumnya :

7. Ayam Penyet Mesem
Nah ini bagi kamu yang suka banget makan pedes, Warung Mesem ini bisa dijadikan alternatif loh. Menu makanannya sih standar layaknya warung penyetan lain ya, ada tempe, ayam, lele begitu. Tapi yang bikin nyooos itu sambel penyetnyaaaa. Bahkan kamu bisa pesan nambah sambalnya, kalau dulu nambah sambal itu cuma nambah bayar Rp 1.000 loh. Tapi nggak tau juga kalau sekarang. Di sini juga tersedia paket murah yang isinya lengkap sama Es Teh. Oh iya pilihan ayamnya juga ada yang tulang lunak, jadi bisa dilahap semua deh setulang-tulangnya. Setahu aku Warung Mesem ini ada dua yang letaknya di daerah Ngoresan semua, antara lain sebelum Minimarket Asgros dan yang satu ada di sekitar Warung Bu Pur.

8. Penyetan Jepun (Penyetean Bandung)
Nah ini sih menu makannya masih sama sekitar ayam gitu. Tapi lebih lengkap lagi pilihannya, ada ayam, ati rempela, tempe, tahu, lele, terong. Sebenernya itu 2 warung yang berbeda letaknya tapi dengan menu yang hampir sama. Usut punya usut nih ya pemilik Penyetan Jepun dulu kerja di warung penyetan Bandung tapi sekarang milih buat berdikari sendiri hahaha. Ini makanan favorit aku sampai di detik-detik terakhir aku kuliah di Solo loh. Sayangnya aku baru ngerti tempat ini waktu skripsian. Dulu sih pernah makan makanan di sini tapi dibungkus dan itupun dibeliin sama adik kos aku. Kalau aku sih ngerasa nyaman makan di warung penyetan Jepun karena tempatnya yang luaaaas bangeeet. Warung ini buka sekitar jam 9-an kalau nggak salah, dan biasanya setelah jam makan siang itu udah abis-abisan menunya. Harga gimana? Masih bisa dibilang harga rata-rata penyetan lainnya kok. Juaraaaak deh pokoknya Penyetan Jepun!

9. Pecel Madiun
Kalau warung makan ini emang agak jauh dari kampus apalagi bagi kalian yang ngekos di daerah belakang kampus. Warung ini letaknya di Pucangsawit, lokasi tepatnya itu di depan Pom Bensin Pucangsawit. Kalian bisa lewat jalan arah Kebun Binatang Jurug ataupun lewat perempatan bangjo Sekarpace yang ke arah Bengawan Sports. Nasi Pecelnya enak, tapi bakalan biasa aja kalau yang makan tuh anak-anak Madiun. Karena emang pengalaman nih ya, adik-adik kos aku kebanyakan dari Madiun. Ketika aku mau ajak mereka makan di sini, mereka pada nolak. Kata mereka nggak ada yang seenak di Madiun. Ya aku juga belum pernah makan pecel asli langsung di Kota Madiun. Tapi buat aku nasi pecelnya di sini enak kok, cuma yang perlu diwaspadai adalah harganya hahaha. Karena di sana juga dipampang berbagai macam lauk pauk yang menggugah selera, takutnya kalian tergoda. Padahal harganya eeehhmm lumayan mahal hahaha.

10. Burjo
Nah mahasiswa Solo mana yang nggak tau Burjo? Jadi Burjo ini terkenal di daerah Solo-Jogja, nggak tau kalau di daerah lainnya ya (menurut pengalaman dan pengamatan penulis). Ohiya Burjo itu singkatan dari Bubur Kacang Ijo. Warung ini emang jual bubur kacang ijo, tapi nggak cuma itu kok. Kamu bisa menemukan menu lainnya seperti nasi goreng, magelangan (campuran nasi goreng dan mie goreng), mie kuah/goreng instan, nasi sayurpun bahkan ada loh. Hampir semua penjual burjo ini adalah orang Sunda. Biasanya kalau satu warung burjo tutup gara-gara pulang kampung, hampir semua burjo-burjo yang lain juga tutup. Itu adalah suatu indikasi kegawatan loh. Karena Burjo ini salah satu penolong bagi anak kos karena bukanya tiap hari dan 24 jam nonstop loh. Gampang banget menemukan Burjo di sekitar UNS. Bahkan di daerah Surya aja ada 3 Burjo loh (kosku di Surya sih dulu ya). Tapi setiap Burjo punya rasa masing-masing loh. Menurutku burjo yang enak yang pernah aku coba itu adalah Burjo di dekat bangjo Ngoresan dan satu lagi di Tiada Tara (Titar). Nah spesial dengan warung Burjo Titar ini, menu makanannya lebih variatif loh. Dan juga tempatnya lebih enak kalau buat nongkrong lama. Kalau aku sih bukanyang sering nongkrong di Titar ya, nggak tau deh nggak begitu betah terlalu lama di sana hihihi. Sampai lupa deh ngasih tau Titar itu lokasinya di mana. Jadi Titar itu letaknya di Surya Tenggelam, gampang deh menemukan warung ini.

11. Warung Ijo
Warung Ijo ini letaknya masuk gang yang berada di seberang Pom Bensin Sekarpace. Makanannya sih nasi sayur ala rumahan gitu. Tapi nggak enaknya itu porsi makannya diambilin sama Ibu-Ibu-nya, jadi nggak bisa ngambil banyak hihihi. Tapi makanannya enak kok, yang paling aku suka di sini tuh teri pedasnya, yahuuuut! Kabar yang bikin bahagia dari warung ini adalah tetap buka di hari Minggu. Aku lebih sering makan ke warung Ijo ini kalau hari Minggu bersama partner makan aku. Tapi sayangnya harga di warung Ijo agak sedikit lebih mahal dibandingkan dengan warung-warung yang menjual nasi sayur lainnya.

12. Ayam Geprek
Sewaktu aku terakhir-terakhir di Solo, makanan ini lagi naik daun. Banyak banget warung yang jual ayam geprek. Tapi yang menurutku enak yaitu:
Ayam Geprek Kumlot, ada 2 cabang di belakang kampus. Ada di Ngoresan (depan Warung Bu Pur) dan di Jalan Surya Utama. Jadi ayam geprek ini adalah ayam yang digoreng dengan balutan tepung yang crispy kemudian digeprek dengan bumbu bawang dan cabe sesuai dengan permintaan kamu. Dulu aku bisa minta cabenya sampai 10 biji loh, tapi akhir-akhir aku lagi sayang-sayangnya sama badan aku jadi cukup puas dengan cabe 5 aja hahaha. Nasinya bisa ambil sendiri sesuai dengan kamu pengen porsi seberapa, bisa ambil banyak loh. Minumannya juga disediakan dalam gelas ukuran gede. Kalau kamu beruntung, biasanya ada kamu bisa menambahkan tahu/tempe, terong, dan sayur lainnya juga. Harga nasi+ayam itu dulu sekitar Rp 9.000.
Ayam Geprek Abang Ireng, kalau yang ini letaknya di Surya 2. Sayangnya tempatnya agak sempit. Aku ngerasa kalau di sini ayamnya digoreng dengan lebih banyak bumbu. Jadi rasanya lebih enak. Ohiya kalau di sini setiap pembeli yang minta cabenya di atas 10 biasanya dikenai tambahan harga yaitu Rp 1.000. Kamu bisa ambil nasi dan teh sepuasnya loh. Ada variasi makanan lainnya yaitu ayam dengan bumbu asam manis.

Sebenernya ada gosip beredar kalau ayam geprek di Pasar Panggungrejo juga enak. Tapi sayangnya aku belum berkesempatan buat nyobain makan ayam geprek di sana :(

13. Warung Lestari
Warung ini letaknya di pelataran atas Pasar Panggungrejo. Jadi sebelum masuk pasar, kamu udah bisa menemukan pasar ini. Warung ini jualan makanan seperti nasi goreng dengan banyak pilihan, mie goreng/kuah, kwetiau goreng/kuah, capjay goreng/kuah, dan berbagai masakan ayam. Nasi goreng aja banyak pilihannya loh di sini, bahkan ada yang aneh seperti nasgor tutifrutty, nasgor keju (sumpah kejunya banyaaaaaak bangeeeet). Kamu harus punya berjiwa sabar kalau makan di sini apalagi selepas sholat maghrib. Karena ramainya luar biasa. Harganya sih masih termasuk standar ya.

14. Warung Makan Pokwe
Warung makan ini ada di depan UNS, menu makanannya nasi sayur gitu. Tapi kamu bisa ambil sendiri sesuai dengan porsi kamu dan pilihan sayur lauk pauknya cukup banyak. Harganya sih masih standar warung makan yang jualan nasi sayur seperti lainnya. Tapi kalau rasa sih biasa aja ya menurut aku. Bahkan kadang aku sempat makan makanan yang nggak ada rasanya. Jusnya juga nggak recommended yaaa. Jadi sebenarnya warung ini cocok buat kamu yang lebi mengedepankan kuantitas daripada kualitas, kayak cowok-cowoknya biasanya begitu hihihi.

15. Warung 96
Ini letaknya persis di sebelah Warung Pokwe. Makanannya cukup bervariasi, ada soto, nasgor, nasi pecel, roti bakar, dan lainnya. Yang paling aku suka di warung ini adalah nasi pecelnya. Dan kalau kamu beruntung, terkadang ada tempe goreng yang masih hangat. Ah enak bangeeet! Kalau untuk harga sih emang agak mahal ya. Tapi tempatnya nyaman banget dan yang paling aku suka adalah bersih!!

16. Warung Bu Pur
Warung ini menyediakan banyak pilihan makanan seperti: nasi pecel, gado-gado, lontong opor, kare ayam, dan bahkan nasi sayur. Dulu waktu awal-awal kuliah, aku bersama salah satu teman kampusku (Dhita) sering banget makan di sini apalagi kalau masuk kuliah yang nggak begitu pagi (pukul 09.00). Jadi bisa ke Bu Pur jam 08.30-an gitu. Warung ini adanya di Ngoresan. Aku paling suka makan kare ayam yang kemudian dicampur sambal kecap gitu. Ajaib banget ya aku bisa doyan kare ayam di Bu Pur. Karena aku nggak begitu doyan makanan yang berkuah santan loh. Aku sering mual kalau makan makanan berkuah santan (jadi kalau lebaran lebih milih ayam goreng daripada opor ayam hahaha). Awal nyobain kare ayam juga ragu, takut kalau nggak doyan. Eh ternyata malah jadi doyan. Kalau ke Bu Pur sering banget pesan itu apalagi kalau ada bakwan goreng hangat, aaaah ajiiiib enaknya! Tapi semakin lama semakin jarang mengunjungi warung ini, karena partner makan aku yang lain nggak begitu suka makan di sini.

17. Warung Shima
Warung Shima yang aku maksud ini yang berada di Surya ya. Karena memang ada Warung Shima lainnya yang di sekitar gerbang belakang kampus. Nah kalau di Shima Surya ini makanannya banyak macamnya, ya nasi sayur gitu. Salah satu tempat makan nasi sayur yang aku rekomendasikan buat kalian. Karena emang rasanya enak, beda sama yang di depan kampus itu hihihi. Bahkan ada lauk yang dimasak bumbu asam manis segala loh. Bahkan sekarang jual berbagai macam jenang loh. Jus-jusnya juga sedaap! Sayangnya gitu deh ya kayak hukum alam gitu, kalau makanannya enak, harganya juga ikutan tinggi deh. Harganya memang di atas rata-rata warung makan yang jualan nasi sayur. Dulu sering banget makan di sini sebelum rapat-rapat tugas hahaha. Eh di sini juga sedia salad loh!

18. Warung Sekar
Kalau kamu cari jus yang enak, datang aja ke sini. Dikenal dengan Jus Sekar sih. Letaknya di Ngoresan, masuk gang sebelum SD Ngoresan. Dulu ngeri banget kalau makan di sini, tapi sekarang udah bagus tempatnya. Walaupun memang tempatnya kecil dan peminatnya banyak ya. Jus di sini tuh kental banget, kerasa banget buah-buahnya. Bukan cuma berasa air doang hahaha. Kalau kamu milih untuk bungkus jus ini (nggak minum di tempat), nggak bakal dapet bungkusan yang bentuknya gelas gitu. Biasanya dibungkus plastik. Karena apa? Karena nggak cukup kalau dibungkus di bungkusan gelas plastik gitu. Kamu juga bisa makan di warung sekar karena ada makanan seperti nasi goreng, mie goreng/kuah instan, dan timlo solo.

19. Ayam Tulang Lunak Bengawan
Tempat makan ini lokasinya di dekat Kebun Binatang Jurung. Eits tapi kamu harus hati-hati, jangan sampai salah pilih. Karena memang banyak warung yang mirip, tapi nggak tau deh rasanya gimana. Bukan cuma ayam aja kok pilihannya, ada bebek dan ikan-ikan juga. Tapi aku selalu pesan ayam gorengnya. Yang enak di sini yaitu ayamnya yang tulang lunak jadi semua bagian ayamnya bisa dimakan dengan mudah. Namun sayangnya sambalnya, aku kurang begitu suka hiks hiks hiks. Ohiya yang nggak aku suka di sini adalah banyak kucing yang berkeliaran sama kayak di Bu Darmo gitu.

20. Warung Pak Abdul
Sebenernya yang pertama kali ngajakin aku makan di sini itu ya si mas partner makan itu. Tapi dia dan teman-temannya sering nyebut tempat itu dengan Kambol (Kamar Bola). Kamar Bola itu salah satu menu makanannya ya mirip-mirip capjay gitu. Tapi taukah kau wahai teman-temanku, nama warungya itu Warung Pak Abdul. Menu makanannya ya seperti nasi goreng, mie kuah/goreng, kwetiau, capjay, dan berbagai masakan ayam. Enak? Enaaaak! Tapi porsinya itu banyaaak banget. Cocok banget sama porsi makan aku hahaha, apalagi kalau lagi laper banget. Nah tipsnya buat kamu yang nggak pengen porsi banyak dan bisa berhemat, kamu bisa pilih makanan yang bisa dimakan bareng-bareng seperti: capjay, fuyunghay, ayam blablabla (pilih menu sendiri). Kalian bisa tambah pesan nasi putih untuk masing-masing dari kalian. Dulu aku juga sering begitu sama teman-teman aku, apalagi sama mas partner makan itu. Sayangnya warung Bapak-nya itu pindah. Kata ibu-ibu penjual susu yang ada di seberang warung itu, warung itu pindah ke daerah Pucangsawit dan susah buat nemuinnya. Sampai waktu itu juga aku belum sempat mencari warung Pak Abdul lagi. Padahal kangen sama kwetiau gorengnya.

Comments

Popular posts from this blog

Mitos Dibalik Halaman Persembahan Skripsi

Dulu teman saya pernah bilang hati-hati kalau menuliskan nama pacar di halaman persembahan skripsi. Konon katanya, biasanya yang menuliskan nama kekasih di halaman tersebut kebanyakan hubungannya tidak bertahan lama alias rentan berakhir. Karena sudah banyak contoh yang kejadian. Bahkan teman saya menyebutkan beberapa nama kakak tingkat yang di halaman skripsinya menyebutkan nama kekasihnya dan berakhir putus. Karena omongam teman saya itu, saya sempat maju mundur untuk menyebutkan nama dia di halaman persembahan skripsi saya. Awalnya saya hanya menyebutkan ucapan terimakasih untuk Bapak Ibu dan kedua kakak saya. Karena memang masih terpengaruh oleh perkataan teman saya. Tapi setelah terus berpikir, saya kok tega-teganya nggak menuliskan nama dia ya. Sedangkan peran dia dalam kehidupan saya saat itu memang cukup besar. Hari-hari saya diwarnai oleh dia, bahkan dia juga banyak membantu saya dalam urusan skripsi dari hal terkecil hingga hal yang menyulitkan. Jadi yaudah aku menambahk

Ber-DIALOOG bersama Teman Hidup Traveloka!

    Covid-19 mengubah banyak hal dalam kehidupan, tanpa disangka-sangka terjadi saat di masa lampau. Masih terekam jelas kondisi awal Covid-19 menyerbu dunia, membuat kehidupan seolah-olah lumpuh. Kondisi yang membuat orang-orang untuk mau - nggak mau lebih banyak bertahan dan tinggal di rumah atau di suatu tempat saja dengan membatasi mobilitas.      Kondisi tersebut tanpa disadari membuat tren staycation semakin meningkat di masa seperti ini. Staycation berasal dari penggabungan dua kata, stay (tinggal) dan vacation (liburan). Menurut Cambridge Dictionary , staycation adalah liburan yang dilakukan di rumah atau di dekat rumah tanpa pergi atau melakukan perjalanan ke tempat lain.      Staycation biasanya dilakukan dengan menikmati waktu liburan dengan menginap di hotel berbintang yang kondisinya dianggap lebih nyaman daripada di rumah, biasanya di hotel dengan minimal bintang empat atau lima. Cara ini dianggap ampuh untuk menghilangkan stress atau penat dari rutinitas setiap hari deng

Menuju Operasi Amandel (Tonsilitis)

Ada orang yang bilang kalau mau sakit yang enak yaudah sakit amandel aja, abis operasi bisa enak makan es krim yang banyak. Nah awalnya jauh sebelum detik-detik operasi amandel juga kepikiran begitu. Wah asyik dong bisa makan es krim yang banyak. Saya senang banget makan es krim karena saya tau saya saat itu nggak bisa bebas makan es krim. Kalau kebanyakan makan minum yang dingin begitu biasanya langsung demam. Tapi setelah saya menjalani operasi tonsilitis alias amandel, wah buang-buang jauh deh pemikiran abis operasi enak bisa makan es krim. Karena apa? Boro-boro makan es krim yang lembut itu enak, mau nelan air liur aja sakit coooy. Jadi sekarang kalau ada yang bilang sakit amandel itu enak, saya bakalan nyinyir. Iya dia belum ngerasain, lah saya yang ngerasain, yang tahu sakitnya kayak apa hahaha. Oke kali ini mau bagi-bagi cerita tentang pengalaman operasi amandel yang lalu. Tapi kayaknya udah basi banget ya? Secara operasinya udah bulan Agustus lalu, tapi karena udah janji ya