Skip to main content

Internship of Bank Indonesia


Jadi ceritanya saat Juli-Agustus 2013, aku sempat magang di Bank Indonesia yang letaknya tuh di Thamrin, Jakarta Pusat. Banyak dapat pengalaman, teman, dan semua-semuanya di Bank Indonesia ini. Cerita menuju magang ke sini itu panjang sekali ya, hahahaha. Ceritanya penuh tawa dan tangis. *sedikit lebay*
Aku magang di Departemen Komunikasi Bank Indonesia, yang biasa disingkat dengan DKom. Nah foto di atas itu diambil saat ada acara dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Nah di BI sendiri, sering mengadakan banyak event untu kalangan internal. Dan acaranya tuh WOW banget! Oke, kalau aku dianggap lebay sekali maafkan ya, atau mungkin ada pegawai BI yang baca ini, mungkin sambil menyipitkan mata. Tapi ya itu kenyataannya seperti yang aku rasakan, hahaha.
Acara yang digelar untuk kalangan internal itu memang cukup besar kalau aku nilai. Secara BI itu terdiri dari banyak departemen di dalamnya, nah semuanya pasti ikut berpartisipasi. Dan pasti ada makan-makannya deh. Jadi disediakan stand berbagai macam makanan yang bisa dinikmati sama semua karyawan, termasuk anak magang loh (perlu digarisbawahi banget), hahaha. Nah acaranya cukup menarik, seperti yang waktu itu aku rasakan. Jadi ada acara lomba baris-berbaris yang diikuit oleh gabungan beberapa departemen, dan sumpah acaranya kocak banget. Nggak ada yang nyangka deh kalau misalnya pegawai BI bisa berkelakuan kocak juga. Ya mereka juga sama seperti manusia lain ya yang perlu refreshing, nggak melulu ngurusin duit dan peredarannya.
Cukup sampai di sini dulu ya, kapan-kapan aku nge-share gimana pengalaman aku bisa sampai keterima magang dan magangnya ngapain aja.

Comments

Popular posts from this blog

Menuju Operasi Amandel (Tonsilitis)

Ada orang yang bilang kalau mau sakit yang enak yaudah sakit amandel aja, abis operasi bisa enak makan es krim yang banyak. Nah awalnya jauh sebelum detik-detik operasi amandel juga kepikiran begitu. Wah asyik dong bisa makan es krim yang banyak. Saya senang banget makan es krim karena saya tau saya saat itu nggak bisa bebas makan es krim. Kalau kebanyakan makan minum yang dingin begitu biasanya langsung demam. Tapi setelah saya menjalani operasi tonsilitis alias amandel, wah buang-buang jauh deh pemikiran abis operasi enak bisa makan es krim. Karena apa? Boro-boro makan es krim yang lembut itu enak, mau nelan air liur aja sakit coooy. Jadi sekarang kalau ada yang bilang sakit amandel itu enak, saya bakalan nyinyir. Iya dia belum ngerasain, lah saya yang ngerasain, yang tahu sakitnya kayak apa hahaha. Oke kali ini mau bagi-bagi cerita tentang pengalaman operasi amandel yang lalu. Tapi kayaknya udah basi banget ya? Secara operasinya udah bulan Agustus lalu, tapi karena udah janji ya

Nasihat Papa tentang Om Thomas

Kata Papa, bahkan bila terbakar hangus seluruh keluarga kita, jangan pernah berhenti peduli. Walaupun terfitnah kejam keluarga kita, hingga rasanya sakit menembus relung hati, jangan pernah berhenti berbuat baik. Anak-anakku jadilah orang-orang yang berdiri gagah di depan, membela kebenaran dan keadilan. Jadilah orang-orang yang berdiri perkasa di depan, membantu orang-orang lemah dan dilemahkan. Atau jika tidak, berdirilah di belakang orang-orang yang melakukannya, dukung mereka sekuat tenaga. Maka, seluruh kesedihan akan diangkat dari hati, seluruh beban akan terasa ringan. Karena akan tiba masanya orang-orang terbaik datang, yang bahu-membahu menolong dalam kebaikan. Akan tiba masanya orang-orang dengan kehormatan hadir, yang memilih jalan suci penuh kemuliaan. Percayalah, Dan jangan pernah berhenti percaya, meski tidak ada lagi di depan, belakang, kiri-kananmu yang tetap percaya. Tere Liye (dalam "Negeri di Ujung Tanduk")

Mitos Dibalik Halaman Persembahan Skripsi

Dulu teman saya pernah bilang hati-hati kalau menuliskan nama pacar di halaman persembahan skripsi. Konon katanya, biasanya yang menuliskan nama kekasih di halaman tersebut kebanyakan hubungannya tidak bertahan lama alias rentan berakhir. Karena sudah banyak contoh yang kejadian. Bahkan teman saya menyebutkan beberapa nama kakak tingkat yang di halaman skripsinya menyebutkan nama kekasihnya dan berakhir putus. Karena omongam teman saya itu, saya sempat maju mundur untuk menyebutkan nama dia di halaman persembahan skripsi saya. Awalnya saya hanya menyebutkan ucapan terimakasih untuk Bapak Ibu dan kedua kakak saya. Karena memang masih terpengaruh oleh perkataan teman saya. Tapi setelah terus berpikir, saya kok tega-teganya nggak menuliskan nama dia ya. Sedangkan peran dia dalam kehidupan saya saat itu memang cukup besar. Hari-hari saya diwarnai oleh dia, bahkan dia juga banyak membantu saya dalam urusan skripsi dari hal terkecil hingga hal yang menyulitkan. Jadi yaudah aku menambahk