Kata Papa, bahkan bila terbakar hangus seluruh keluarga kita,
jangan pernah berhenti peduli.
Walaupun terfitnah kejam keluarga kita, hingga rasanya
sakit menembus relung hati,
jangan pernah berhenti berbuat baik.
Anak-anakku jadilah orang-orang yang berdiri gagah di depan,
membela kebenaran dan keadilan.
Jadilah orang-orang yang berdiri perkasa di depan,
membantu orang-orang lemah dan dilemahkan.
Atau jika tidak, berdirilah di belakang orang-orang yang melakukannya,
dukung mereka sekuat tenaga.
Maka, seluruh kesedihan akan diangkat dari hati,
seluruh beban akan terasa ringan.
Karena akan tiba masanya orang-orang terbaik datang,
yang bahu-membahu menolong dalam kebaikan.
Akan tiba masanya orang-orang dengan kehormatan hadir,
yang memilih jalan suci penuh kemuliaan.
Percayalah,
Dan jangan pernah berhenti percaya, meski tidak ada lagi di depan, belakang, kiri-kananmu
yang tetap percaya.
jangan pernah berhenti peduli.
Walaupun terfitnah kejam keluarga kita, hingga rasanya
sakit menembus relung hati,
jangan pernah berhenti berbuat baik.
Anak-anakku jadilah orang-orang yang berdiri gagah di depan,
membela kebenaran dan keadilan.
Jadilah orang-orang yang berdiri perkasa di depan,
membantu orang-orang lemah dan dilemahkan.
Atau jika tidak, berdirilah di belakang orang-orang yang melakukannya,
dukung mereka sekuat tenaga.
Maka, seluruh kesedihan akan diangkat dari hati,
seluruh beban akan terasa ringan.
Karena akan tiba masanya orang-orang terbaik datang,
yang bahu-membahu menolong dalam kebaikan.
Akan tiba masanya orang-orang dengan kehormatan hadir,
yang memilih jalan suci penuh kemuliaan.
Percayalah,
Dan jangan pernah berhenti percaya, meski tidak ada lagi di depan, belakang, kiri-kananmu
yang tetap percaya.
Tere Liye (dalam "Negeri di Ujung Tanduk")
Comments
Post a Comment